Selamat jumpa! Pada kegiatan belajar ini kita
akan membahas tentang “Pola hidup sederhana”.
Pernahkah Anda menyaksikan sejumlah orang yang
hidupnya tidak menentu, ia tinggal di gubuk-gubuk reyot di sepanjang rel kereta
api, berpakaian compangcamping, badannya tidak terawat dan makannya seadanya?
Apakah yang demikian dikatakan hidup sederhana?
Sebaliknya ada juga sekelompok orang yang memiliki
harta yang banyak atau berlebihan, akan tetapi kelihatannya tidak menikmati
kekayaannya itu, bahkan ia kikir, hidupnya apa adanya sehingga dapat dikatakan
tidak wajar, jika dibandingkan dengan kekayaan yang dimilikinya, kekayaannya
itu ia timbun, entah untuk apa.
Apakah hal itu dikatakan juga hidup sederhana?
Kedua contoh itu bukan merupakan pola hidup sederhana. Contoh yang pertama lebih
tepat dikatakan sebagai kemiskinan, sedangkan contoh yang kedua merupakan orang
yang menerapkan pola hidup kikir. Hidup sederhana tidak berarti hidup miskin
atau kikir. Jadi apa arti pola hidup sederhana itu ? Coba, Anda berpikir sejenak!
Hidup sederhana berarti hidup bersahaja, tidak
berlebih-lebihan yang didasari oleh suatu sikap mental yang rendah hati, berjiwa
sosial dan tidak sombong. Dan orang yang sederhana adalah orang yang sanggup
membawa diri sesuai dengan keadaan dirinya, dengan kemampuannya dan dengan keadaan
masyarakat sekitarnya. Nah, bagaimana pola hidup sederhana dalam pelaksanaan
pembangunan nasional ? Pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat adil
dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 tidak akan tercapai, jika tidak
didukung sepenuhnya oleh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, semua warga negara,
tanpa kecuali harus ikut serta secara aktif dalam proses pembangunan sesuai
dengan bidang dan kemampuan masing-masing.
Ikut sertanya rakyat dalam pembangunan berarti
rakyat harus mentaati dan melaksanakan GBHN.
Sebagaimana dikatakan dalam GBHN 1999, bahwa
Pembangunan yang dilaksanakan selama ini terpusat dan tidak merata. Pembangunan
hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi serta tidak diimbangi kehidupan sosial,
politik, ekonomi yang demokratis dan berkeadilan. Dasar pembangunan ekonomi
yang rapuh, penyelenggaraan negara yang birokratis dan tidak demokratis telah
menyebabkan krisis moneter dan ekonomi, yang nyaris berlanjut dengan krisis
moral yang memprihatinkan. Krisis moral ini diperlihatkan dengan kondisi sebagaimana
dikatakan dalam GBHN 1999, merebaknya penyakit sosial, korupsi dan sejenisnya,
kriminalitas, pemakaian obat terlarang, perilaku menyimpang yang melanggar moralitas,
etika dan kepatuhan, memberikan gambaran terjadinya kesejangan antara prilaku
formal kehidupan keagamaan dengan perilaku realitas nyata kehidupan keseharian.
Untuk itu salah satu arah kebijakan bidang agama
dalam GBHN 1999 dikatakan sebagai berikut : memantapkan fungsi, peran dan kedudukan
agama sebagai landasan moral, spiritual dan etika dalam penyelenggaraan negara
serta mengupayakan agar segala peraturan perundang-undangan tidak bertentangan
dengan moral agama-agama.
Untuk mendukung kebijakan ini sehingga tujuan
nasional tercapai, pola hidup sederhana hendaknya kita ikuti. Tentu saja peran
serta masyarakat dalam menerapkan pola hidup sederhana sangat penting dan menentukan,
sebab dengan menerapkan pola hidup sederhana akan menumbuhkan rasa kesetiakawanan
sosial, jujur, disiplin, hemat dan tidak bergaya hidup mewah. Adapun nilai moral
dan isi pesan pola hidup sederhana yaitu: bahwa kita semua, tanpa kecuali ingin
hidup bahagia. Kita merasa bahagia apabila merasakan kepuasaan batin, karena
adanya ketenangan dan ketentraman hati. Untuk mencapai rasa bahagia salah satu
jalannya menerapkan pola hidup sederhana.
Apakah Anda telah melaksanakan pola hidup sederhana
dalam kehidupan seharihari? Bila telah melaksanakan, manfaat apa yang dapat
Anda rasakan ? Bila belum, coba, berusaha berpola hidup sederhana!
Banyak manfaat apabila kita hidup sederhana
yaitu:
- Bagi diri sendiri: berarti kita telah mampu menyesuaikan pendapatan dengan kemampuan kita, terhindarnya hidup boros dan bergaya hidup mewah.
- Bagi masyarakat: dapat menghilangkan kesenjangan sosial yaitu adanya perbedaan yang mencolok atau adanya jurang pemisah antara si kaya dengan si miskin, sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial yang dapat meresahkan semangat kegotongroyongan dan kebersamaan.
- Bagi bangsa dan negara: dengan sikap sederhana, dengan kelebihan materinya dapat ditabung baik di bank pemerintah, maupun bank swasta, sehingga dapat digunakan pembiayaan pembangunan negara.
Dalam kehidupan sehari-haripun kita perlu meningkatkan
pola hidup sederhana bukan berarti hidup yang mengesampingkan harta benda atau
materi, melainkan hidup yang mengutamakan hal-hal yang perlu dan bermanfaat
agar tidak terjadi kesenjangan sosial.
Contoh meningkatkan pola hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari :
- Di lingkungan keluarga:
- dalam merayakan ulang tahun keluarga secara sederhana, tidak berlebihlebihan;
- dalam membelanjakan uang untuk keperluan yang benar-benar dibutuhkan; dan
- menyelenggarakan hajat perkawinan secara tidak berlebih-lebihan sesuai dengan kemampuan.
- Di lingkungan sekolah:
- memakai pakaian seragam yang sesuai dengan peraturan;
- tidak memakai perhiasan yang berlebihan; dan
- menyelenggarakan upacara bendera secara khidmat.
- Di lingkungan masyarakat:
- tidak pamer kekayaan;
- berpakaian hasil produksi dalam negeri;
- mengisi perabotan rumah dengan barang produksi dalam negeri; dan
- menyelenggarakan pesta ulang tahun secara sederhana dan sebagainya.
Coba Anda berikan contoh lainnya.
Nah, kiranya Anda telah paham apa yang dimaksud
dengan pola hidup sederhana. Untuk lebih jelasnya, coba, amati gambar berikut!
Manakah tindakan yang sering Anda lakukan?
|
|
Gambar B.“Pamer Kekayaan” |
|
Gambar C. “Siswa memakai Pakaian Seragam” |
|
Setelah Anda mengamati gambar tadi, mari kita
lanjutkan pada pembahasan berikut yaitu tentang “Pola Hidup Modern”.
Anda tahu, bahwa sekarang ini kita sedang berada
di zaman modernisasi, zaman di mana banyak timbul perubahan-perubahan nilai
yang paling mendasar di masyarakat, khususnya dalam hal norma-norma, harapan,
prestasi dan ambisi kebendaan.
Coba, Anda berikan contoh pola hidup modern
dalam pergaulan remaja sekarang, ya, misalnya menggunakan HP dalam pergaulan
sehari-hari.
Sebenarnya kehidupan modern itu tidak dapat
diartikan dengan kemewahan. Ciriciri masyarakat modern itu bukan dilihat dari
kekayan atau harta yang dimiliki atau gaya berlebihan dalam melakukan sesuatu.
Orang yang modern itu adalah mereka yang menghargai
waktu, disiplin, mengembangkan teknologi dan bertanggung jawab, serta menuntut
adanya efIsiensi dalam pemanfaatan harta dan pendapatan bagi kebutuhan hidup.
Kehidupan modern sangat berkaitan erat dengan
pola hidup sederhana, karena pola kehidupan modern menghendaki untuk melaksanakan
pola hidup sederhana. Kehidupan modern begitu cepat dapat menimbulkan berbagai
aspek negatif maupun aspek positif.
Dari segi aspek negatifnya, dengan kehidupan
modern akan kita temui adanya kemerosotan moral, karena menganggap dengan kehidupan
modern berarti kehidupan yang sebebas-bebasnya tanpa batas, kehidupan modern
juga mempengaruhi budaya suatu bangsa termasuk budaya bangsa Indonesia. Sedangkan
dari segi positifnya, bahwa kehidupan modern itu tidak terlepas dari pengaruh
teknologi, karena itu seharusnya bangsa Indonesia dapat menyerap teknologi sehingga
tidak tergantung pada bangsa lain dan dalam menyerap IPTEK ini diperlukan sikap
kehati-hatian bangsa Indonesia, apakah hal itu dapat membahayakan atau tidak,
baik dari segi lahir maupun dari segi batin.
Sebagai generasi muda, bagaimana Anda berperilaku
dan bersikap dalam menghadapi masyarakat modern tersebut? Ikutilah penjelasan
berikut!
Untuk menuju pola hidup modern diperlukan berbagai sikap antara
lain:
- Tidak pasrah kepada nasib dan keadaan.
- Ingin tahu tentang hukum-hukum alam dan sosial.
- Tidak cepat puas diri, tetapi justru terangsang untuk berusaha lebih keras.
- Berjiwa maju, ingin menyempurnakan keadaan sosial, alat-alat produksi dan cara kerja.
Dengan kehidupan modern yang keliru akan membahayakan
umat manusia, oleh karena itu dalam kehidupan modern ini. Kita dituntut untuk
selalu hidup sederhana, sebagai pengamalan Pancasila sila kelima “Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Nah, selesailah sudah Anda mempelajari kegiatan
belajar 3. Apabila Anda kurang memahami, silahkan baca kembali dan simak baik-baik
agar belajar Anda tidak siasia. Untuk mengukur keberhasilan belajar Anda, kerjakan
tugas berikut, setelah selesai cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban pada
bagian akhir modul ini.
Jika jawaban Anda benar, selamat! Anda telah memahami tentang
Pola Hidup Sederhana.
Selamat belajar sampai berjumpa lagi pada modul berikutnya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar