Minggu, 23 Maret 2014

tip memilih sekolah lanjutan MTs/SMP

Susah-susah mudah, begitulah kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana pusingnya lulusan SMP (Sekolah Menengah Pertama) atau sederajat dan orang tuanya dalam memilih sekolah lanjutan untuk si ABG (Anak Baru Gede) ini. Yang seringkali kemauannya sendiri memang belum cukup jelas. Apakah dengan demikian mereka salah? tentu saja tidak. Karena masa remaja memang masa yang masih penuh dengan peluang, kemungkinan dan potensi yang luar biasa. Tapi justru karena itulah seringkali anak-anak muda bingung menentukan pillihan studi yang dianggap akan mendukung cita-citanya. Celakanya lagi bagi mereka-mereka yang bahkan belum memiliki cita-cita. Tapi tidak mengapa, mudah-mudahan setelah membaca tulisan ini segera menetapkan cita-cita yang mulia.
Untuk membantu mengurai kebingungan itu, berikut ini kami berikan tips yang mudah-mudahan akan berguna dalam merancang masa depan dan memilih sekolah yang mendukung cita-cita. Sebelum sampai ke sana, sebaiknya kami jelaskan terlebih dahulu tentang penggolongan atau pengelompokan orang di masyarakat dan dunia kerja secara umum.
  • Generalis
Secara umum orang disebut sebagai kaum generalis jika dia memiliki banyak pengetahuan namun serba sedikit, dan umumnya tidak memiliki ketrampilan (skill). Orang semacam ini banyak kita temui di sekitar kita dan kebanyakan mereka tidak begitu dihargai oleh lingkungan maupun dunia kerja. Mereka secara umum adalah lulusan sekolah umum dan tidak mendapatkan pendidikan ketrampilan untuk bekerja.
Mereka sebetulnya juga bisa berhasil dalam hidup dan sukses jika melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi dan meniti karir di dunia keilmuan (guru, dosen, peneliti dan pekerjaan pengetahuan lainnya). Atau jika mereka mau belajar ketrampilan baik melalui kursus atau melalui orang lain dan lingkungannya. Kita tentu tidak ingin anak-anak kita menjadi yang seperti ini.
  • Spesialis
Golongan kedua yaitu para spesialis, yaitu orang yang memiliki salah satu ketrampilan untuk bekerja dan ahli dalam bidangnya. Sayangnya, orang semacam ini seringkali pengetahuannya sempit dan kurang wawasan. Tapi, mereka akan menjadi orang berhasil jika mau menggunakan ketrampilannya untuk bekerja atau berusaha dan terus meningkatkan pengetahuan dan wawasannya. Setidaknya orang semacam ini lebih mudah meniti karir dan cita-cita karena ada titik dan modal awal yang jelas untuk memulai.
  • Versatilist
Yang terakhir ini adalah golongan baru yang mulai dikenal semenjak era informasi atau globalisasi. Versatilist adalah orang-orang yang memiliki lebih dari satu keahlian–atau ahli dalam banyak bidang sekaligus. Hal ini merupakan tuntutan jaman sekaligus peluang yang muncul karena berkembangnya dunia teknologi informasi khususnya komputer dan internet. Ada banyak pekerjaan yang akhirnya tidak ditangani secara khusus oleh pegawai tertentu tapi melekat atau digabungkan pada pekerjaan orang lain atau bidang lain. Contoh: dulu ada banyak pekerjaan bidang komputer yang berdiri sendiri, tapi sekrang sudah dirangkap atau menjadi pelengkap pada bidang lainnya.
Nah, sayangnya saat ini dan juga ke depan justru golongan versatilist (ahli dalam banyak bidang) inilah yang akan terpakai dan berguna di dunia kerja dan profesi. Spesialis yang tidak mau menambah ketrampilan akan segera digantikan oleh para versatilist ini. Apalagi orang atau kaum generalis tentu sudah tidak ada tempat lagi bagi mereka di masa depan.
Satu-satunya jalan untuk menjadi seorang ahli dalam beberapa bidang (versatilist) adalah dengan memulai dari menjadi trampil dan ahli dalam satu bidang (spesialis) terlebih dahulu dan selanjutnya menambah ketrampilan dan keahlian yang baru.
Oleh sebab itu, apapun cita-citamu jika ingin menjadi manusia yang berguna di masa depan maka kuasailah ketrampilan dan jadilan ahli minimal dalam satu bidang terlebih dahulu. Maka dari itu, untuk memilih sekolah lanjutan pastikan memilih sekolah yang sesuai dengan cita-citamu akan tetapi tetap fleksibel jika ada perubahan cita-cita. Hal ini wajar saja karena biasanya cita-cita juga senantiasa berkembang seiring bertambahnya umur dan pengetahuan anak. Satu hal yang harus diperhatikan, pastikan sekolah tersebut memberikan bekal ketrampilan untuk mendukung untuk masuk ke dunia kerja selain ilmu pengetahuan dan juga bekal pendidikan lainnya.
Dan yang jauh lebih penting adalah pendidikan yang berkarakter, bermuatan nilai-nilai moral keagamaan dan etika. Ingat, dunia masa depan adalah milik orang-orang baik (bermoral dan beretika) serta pintar. Pintar saja tidak cukup lagi untuk menjadi calon generasi penerus bangsa di masa datang. Semoga bermanfaat !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar